Perspektif Gen Z terkait Konten Bertema Psikologis di Media Sosial
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi saran dari perspektif Gen Z sebagai pengguna aktif media sosial terhadap konten bertema psikologis yang beredar di berbagai platform media sosial. Survei kualitatif menggunakan aplikasi google form dilakukan kepada 917 partisipan dengan rentang usia 17 – 22 tahun yang terjaring melalui metode voluntary sampling. Total data yang terkumpul adalah 19.331 kata dengan rata - rata kata per-partisipan adalah 21,08 kata. Data dianalisis menggunakan Teknik thematic analysis dengan bantuan aplikasi ATLAS.ti. versi 8.4.3 for Mac. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa saran Gen Z kepada content creator mengerucut kepada 4 tema, yaitu : 1. Pemilihan bahasa untuk menyampaikan konten, 2. Pengaturan gaya komunikasi dalam menyampaikan narasi konten, 3. Memperhatikan kualitas isi konten dan 4. Mengatur aspek teknis dalam mempublikasikan konten. Temuan ini dapat membantu para content creator untuk dapat membuat konten psikologis yang lebih relevan dan bermanfaat bagi Gen Z.
References
Bradbury, N. A. (2016). Attention span during lectures: 8 seconds, 10 minutes, or more?. Advances in physiology education, 40(4), 509-513. Retrieved from https://journals.physiology.org/doi/full/10.1152/advan.00109.2016
Camelford, K. G., & Ebrahim, C. (2016). The cyberbullying virus: A psychoeducational intervention to define and discuss cyberbullying among high school females. Journal of Creativity in Mental Health, 11(3-4), 458-468. Retrived from https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/15401383.2016.1183545
Chhabra, R., & Sharma, V. (2013). Applications of blogging in problem based learning. Education and Information Technologies, 18(1), 3-13. Retrived from https://dl.acm.org/doi/abs/10.1007/s10639-011-9168-6
Clarke, V., & Braun, V. 2014. Thematic analysis. In Encyclopedia of critical psychology. Springer, New York, NY. pp. 1947-1952. Retrived from https://www.researchgate.net/publication/311801765_Thematic_analysis
Dewi, E. M. P., Sari, R., Indah, I., Lestari, D. R., Muqaddimah, M. N., & Sam, M. M. S. (2022) Psikoedukasi Self Diagnose: Kenali Gangguan anda sebelum menjudge diri sendiri. PENGABDI, 3(1). Retrived from https://ojs.unm.ac.id/pengabdi/article/view/33053
Jansen, H. 2010. The logic of qualitative survey research and its position in the field of social research methods. In Forum Qualitative Sozialforschung/Forum: Qualitative Social Research (Vol. 11, No. 2). Retrived from https://www.qualitative-research.net/index.php/fqs/article/view/1450
Lam, N. H. T., Tsiang, J. T. H., & Woo, B. K. (2017). Exploring the role of YouTube in disseminating psychoeducation. Academic Psychiatry, 41(6), 819-822. Retrived from :
https://link.springer.com/article/10.1007/s40596-017-0835-9
Maskanah, I. (2022). Fenomena Self-Diagnosis di Era Pandemi COVID-19 dan Dampaknya terhadap Kesehatan Mental. JoPS: Journal of Psychology Students, 1(1), 1-10. Retrived from https://journal.uinsgd.ac.id/index.php/jops/article/view/17467
Miller, M. (2012). Web words that work: Writing online copy that sells. Que Publishing. P.6
Naslund, J. A., Aschbrenner, K. A., Marsch, L. A., & Bartels, S. J. (2016). The future of mental health care: peer-to-peer support and social media. Epidemiology and psychiatric sciences, 25(2), 113-122. Retrieved from https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26744309/
Penggunaan #psikologi pada konten Instagram. (2022). Retrieved from https://www.instagram.com/explore/tags/psikologi/
Penggunaan #psikologi pada konten youtube. (2022). Retrieved from https://www.youtube.com/hashtag/psikologi
Robinson, J., Bailey, E., Hetrick, S., Paix, S., O'Donnell, M., Cox, G., ... & Skehan, J. (2017). Developing social media-based suicide prevention messages in partnership with young people: exploratory study. JMIR mental health, 4(4), e7847. Retrieved from https://mental.jmir.org/2017/4/e40/
Copyright (c) 2023 Moch Johan P, Ranni Rahmayanthi
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.